-->

Mengenal Berbagai Tanaman Obat dan Mengapresiasi Ketrampilan Teknis Budi Daya Tanaman Obat



Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat ini sudah lama dimiliki oleh nenek moyang kita. Hingga saat ini telah terbukti secara ilmiah. Pemeliharaan dan pengembangan pengobatan tradisional sebagai budaya warsian budaya bangsa terus ditingkatkan dan didorong pengembangannya melalui penggalian, penelitian dan pengujian, pengembangan dan penemuan obat-obatan baru, termasuk budi daya tanaman yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan.


Rencana Penanaman dan Perawatan Tanaman Obat


Daun dewa (Gynura procumbens merr)
1. Nama Daerah
Buluntas Cina (Sumatra), daun dewa (Melayu)

2. Deskripsi tanaman
Terna menahun, batang tumbuh ke atas, tinggi mencapai 2 m. Batang persegi, agak berdaging, di bagian ujung tidak berbulu atau berbulu jarang, dan bercabang. Daun tunggal, bentuk bulat memanjang dengan pangkal runcing. Bunga majemuk, berbentuk malai rata, terdiri dari 50-60 bunga, panjang 12 - 16 mm, lebar 7 -  9 mm, pada waktu mekar berbentuk tabung silinder, Mahkota bunga berwarna kuning dengan ujung merah kecoklatan. Buah berwarna cokelat, bentuk lonjong, diameter 4 - 5 mm.

3. Manfaat
Daun dewa dapat menurunkan kadar gula darah, menurunkan panas, menghilangkan rasa nyeri karena pembekakan, dan menghilangkan bengkak-bengkak. Bahkan, berdasarkan informasi terakhir daun dewa dapat digunakan sebagai obat kanker. Orang cina menggunkan daun dewa sebagai obat penyakit ginjal.
Kndungan kimia dalam daun dewa adalah minyak asiri, saponin, flavonoid.

4. Budi Daya
a. Lokasi Tumbuh
Tanaman ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.
b. Penyiapan Lahan
Pada lahan penanaman yang telah disiapkan dibuat bedengan-bedengan selebar 2 m dengan panjang disesuaikan lahan.
c. Pembibitan
Perbanyakan tanamandaun dewa adalah dengan setek batang dan tunas akar. Untuk setek batang dibuat dengan panjang antara 15-20 cm dan bagian bawah batang dipotong miring agar daerah tumbuh perakaran menjadi lebih luas.
d. Penanaman
Setek yang sudah berakar, yaitu setelah berumur kira-kira 3 bulan, segera di tanam di lubang-lubang tanam yang sudah disiapkan. Jarak tanam yang dipergunakan 50 cm x 75 cm.
e. Pemupukan
Sebagai pupuk dasar dugunakan TSP, KCI, dan urea. Masing-masing jenis pupuk tersebut diberikan sekitar 5 g untuk tanaman. Pupuk diberikan 3 - 7 hari sebelum penanaman dengan cara diaduk dengan tanah di dalam lubang tanam.
f. Pemeliharaan tanaman
Air sangat memegang peran penting terhadap penampilan helaian daun. Tanaman yang kekurangan air penampilannya kecil-kecil dan tebal, sedangkan tanaman yang cukup mendapat air helaian daunnya lebar dan panjang.
g. Pengendalian hama dan penyakit
Hama utama yang menyerang daun dewa adalah ulat jengkel (Nyctemera coleta) dan kumbang Psylliodes sp. Ulat jengkal memakan daun sampai habis dan yang tersisa hanya tulang daun.

5. Panen dan pasca panen
Panen pertama dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 4 bulan, yaitu pada saat tanaman mulai berbunga. Cara panen dilakukan dengan jalan memetik atau memangkas daun sebanyak 4-5 helai ke arah puncak. Pada batang bekas pangkasan akan tumbuh tunas-tunas baru yang dapat dipanen kembali secara bertahap. Daun dewa dapat digunakan dalam keadaan segar atau kering. Untuk digunakan atau diperdagangkan dalam keadaan kering, maka daun dewa dapat dikeringkan dengan sinar matahari atau dengan alat pengering.

0 Response to "Mengenal Berbagai Tanaman Obat dan Mengapresiasi Ketrampilan Teknis Budi Daya Tanaman Obat"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 2