Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara (Indonesia)
Tuesday, 21 March 2017
Add Comment
Karya seni rupa terapan dapat menggunakan teknik, misalnya teknik ukir atau pahat.
Adapun urutan pengerjaan teknik ini adalah sebagai berikut :
1. Menggambar pola terlebih dahulu
2. Menempel atau memasang pola pada kayu yang akan diukir
3. Membuat batasan-batasan gambar dengan garis tepi (merancap) pada garis lurus dengan pahat penyilat sedangkan untuk garis lengkung menggunakan pahat penguku
4. Membuat dasar ukiran (hal tersebut untuk menentukan dalam dan tebal ukiran)
5. Membuka jalan (Yakni membuka gambar ukiran)
6. Menghaluskan bentuk (dalam menghaluskan dimulai dari bagian yang lebih tinggi atau disebut menang, yang lebih rendah disebut kalah)
7. Pengontrolan bentuk ragam hias (meluweskan)
8. Koreksi dasaran dan pecahan-pecahan agar lebih indah, dalamnya ukiran dihaluskan
9. Tahap akhir adalah pemolesan (fungsi dari pemolesan adalah untuk pengawetan, menarik dan artistik)
Karya seni rupa yang mengutamakan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya disebut dengan seni rupa terapan. Seni rupa terapan dapat diklarifikasikan menjadi dua, yakni seni rupa atau kerajinan tangan dan desain. Yang termasuk kegiatan seni kriya : menenun, menganyam, mengukir, membatik, keramik, dan seni topeng. Sedangkan yang termasuk kegiatan desain : ragam hias, produk interior, dan eksterior.
Sikap Apresiasi terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
1. Pusat-pusat seni rupa terapan
Tumbuhnya pusat-pusat seni kerajinan ini berbagai daerah dipengaruhi faktor alamiah berupa kekayaan dan keanekaragaman bahan. Keadilan lingkungan ini mempengaruhi pula bentuk dan gaya ungkap seni kerajinan yang diproduksi. Kebiasaan mengolah bahan tertentu mendukung dikuasainya ketrampilan dan sifat bahan tertentu, sehingga muncul pusat-pusat seni kriya yang khusus menghasilkan benda yang tidak dijumpai di tempat lain.
Contoh kekhasan suatu pusat seni kriya adalah Plered di Jawa Barat, Kasongan di Yogyakarta, dan Dinoyo yang berada di Malang. Ketiganya adalah pusat kerajinan keramik dan gerabah yang mempunyai gaya dan corak berlainan. Contoh lainnya adalah pusat-pusat kerajinan batik di Solo,Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Gresik yang masing-masing memiliki kekhasan tersendiri.
2. Hasil seni rupa terapan Indonesia atau Nusantara
Indonesia banyak menghasilkan karya seni kriya yang bernilai tinggi. Beraneka ragam corak, gaya, teknik, dan bahan kerajinan, baik yang berakar pada tradisi maupun yang sudah dipengaruhi kesenian asing muncul di negara kita.
Hasil seni kriya tradisional selalu hadir dalam bentuk ungkapan yang khas. Salah satu unsur yang menjadi ciri artistiknya adalah penerapan berbagai motif hias. Motif hias flora, fauna, geometris, dan perlambangan diterapkan dalam pola baku yang dinamais, sehingga memberi tambahan nilai estetis selain nilai guna yang menjadi tujuan penciptanya.
Secara garis besar, hasil-hasil seni rupa terapan Nusantara dapat dikelompokan dalam jenis :
a. Kerajinan kain
Termasuk ke dalam jenis ini adalah batik dan tenun. Batik indonesia sudah diakui nilainya secara internasional. Prinsip batik adalah menutup bagian tertentu pada kain dengan malam (lilin) cair. Pada waktu dicelupkan ke dalam cairan warna bidang yang tertutup tadi tidak terkena warna, lalu malam penutupnya dibuka (dilorod) sehingga terlihatlah bidang yang dibuat dengan bantuan alat canting sebelumnya. Selain teknik menulis (batik tulis), dikenal juga teknik memakai cap. Pusat perkembangan dan produksi batik ada di Pulau Jawa.
Kerajinan kain lainnya adalah tenun. Alat yang digunakan disebut lungsi dan pakan. Lungsi adalah bagian yang membujur dan pakan ialah bagian yang melintang di depan penenun. Hasil tenunan yang terkenal ialah tenun ikat yang dihasilkan di Sumba, Batak, Bali, Lombok, dan lain-lain. Hasil tenunan lainnya adalah kain songket yang berasal dari Sumatera, Bali, dan Kalimantan.
b. Kerajinan Anyaman
Kerajinan ini hampir menyebar di seluruh pelosok tanah air. Hal ini karena tersedianya berbagai tumbuhan yang dianyam bagian eratnya, yaitu bambu, dan kelompok tumbuhan palem, rotan, dan sebagainya. Anyaman dihasilkan berupa keranjang, topi, dan lain-lain.
c. Kerajinan Bambu
Aneka kerajinan bambu sudah sejak lama menjadi bagian kehidupan kebanyakan orang di indonesia. Mulai dari penutup dinding, lantai dan atap rumah, alat musik, peralatan sehari-hari semuanya terbuat dari bahan bambu yang tumbuh di mana-mana.
d. Kerajinan Gerabah
Tanah liat berkualitas tinggi bahan gerabah dan keramik banyak tersedia di Indonesia.Teknik membentuk dan membakar benda gerabah sudah dikuasai sejak zaman prasajarah. Kemampuan yang diwariskan turun-temurun ini digunakan terutama untuk membuat benda keperluan sehari-hari. Perkembangan selanjutnya menghasilkan bentuk-bentuk baru berupa patung untuk hiasan.
e. Kerajinan Ukir Kayu
Hutan tropis kita yang sangat kaya menyediakan banyak kayu yang berkualitas tinggi untuk berbagai keperluan. Tradisi menghias dengan jalan mengukir biasa didapati pada bangunan rumah, alat musik, wayang, peti, dan sebagainya. Kerajinan patung Bali dan Asmat, serta ukiran dari Jepara telah diakui di tingkat dunia. Daerah-daerah lain di Indonesia menjadikannya sumber ide penciptaan yang positif.
Teknik mengukir ini diterapkan juga pada batu, tulang, gading, dan tanduk. Kerajinan ukir kayu yang diterapkan pada tangkai senjata (keris).
f. Kerajinan Logam
Teknik menuang dan menempa logam untuk membuat bermacam-macam benda sudah semenjak zaman perunggu dikuasai dengan baik oleh bangsa kita.
Bahan-bahan perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas diolah menjadi keris, tempat lampu, teko, piring, cepuk, dan sebagainya. Pusat kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta yang banyak menghasilkan karya yang berkualitas.
g. Kerajinan Kulit
Kulit binatang kerbau, sapi, dan kambing yang masih mentah maupun dimasak banyak dibuat kerajinan wayang kulit, tas, dan sebagainya. Untuk membuat wayang kulit digunakan teknik menyungging atau menatah, kemudian penyelesaiannya dengan pewarnaan,
h. Kerajaan Lukis
Yang dimaksud dengan kerajinan lukis adalah lukisan yang dibuat sebagai produksi massal dengan menekankan pada fungsi praktisnya dan mengabadikan nilai etetisnya.
Berbagai teknik dalam seni kria yang disesuaikan dengan bahan dan alat yang digunakan adalah :
- Mengukir
- Sungging
- Cor atau Tuang
- Tenun
- Tempa
- Anyam
- Membentuk
- Dan lain-lain
Coba anda kumpulkan atau anda inventarisasi hasil karya seni rupa terapan yang sudah dibuat teman anda baik seni kriya maupun desain! Hasil karya seni rupa yang dibuat teman-teman anda merupakan prestasi yang patut dihargai dan dibanggakan.
Jika kalian amati hasil-hasil karya seni rupa yang dibuat teman-teman anda pasti ada yang memiliki keunikan. Unik yakni daripada orang lain. Jika, demikian anda harus memberikan sikap apresiasi terhadap kraya yang dibuat teman - teman anda tadi.
0 Response to "Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara (Indonesia)"
Post a Comment