Aspek Globalisasi yang Bersifat Positif dan Negatif Serta Manfaat dan Kerugiannya

Aspek globalisasi ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif, diantaranya sebagai berikut.

a. Aspek Positif Globalisasi
Globalisasi memberikan aspek positif kepada manusia. Aspek positif yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Memiliki etos kerja
2. Disiplin yang kuat
3. Pola pikir yang rasional (logis).
4. Optimis dan berorientasi ke masa depan.
5. Persamaan hak dan kesejajaran.
6. Prestasi dan kehidupan yang makmur.
7. Efisiensi dan produktivitas.
8. Kemandirian
9. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Aspek positif globalisasi di atas dapat memberikan manfaat dalam kehidupan masyarakat. Manfaat aspek positif globalisasi sebagai berikut.

1. Mmepermudah manusia dalam berinteraksi dengan seseorang.
2. Mempercepat manusia untuk berhubungan dengan sesama.
3. Meningkatkan efisiensi.
4. Mengubah pola hidup manusia dari tradisional menjadi modern.
5. Membuat manusia dapat menemukan, mengolah, dan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dengan sebaik-baiknya.

b. Aspek Negatif Globalisasi

Globalisasi juga memberikan efek negatif bagi manusia. Aspek negatif yang dimakud adalah sebagai berikut.

1. Masuknya ideologi yang tidak sesuai seperti komunisme dan ateisme.
2. Pengaruh radikalisme dan terorisme.
3. Adanya sistem ekonomi liberalisme dan kapitalisme.
4. Maraknya nakortika, obat bius, minuman keras, dan alkohol.
5. Maraknya s*ks bebas dan p*rn*grafi
6. Meningkatnya sikap konsumerisme dan hedonisme.

Seperti halnya aspek positif, aspek negatif juga memberikan kerugian dalam kehidupan masyarakat. Akibat aspek negatif globalisasi sebagai berikut.

• Hilangnya nilai dan tradisi asli bangsa karena masuknya budaya luar
• Terjadinya ekploitasi sumber daya alam secara besar-besaran
• Bergesernya nilai-nilai sosial masyarakat
• Munculnya dehumanisasi, yaitu kurangnya penghargaan terhadap derajat manusia.
• Hilangnya tenaga kerja di bidang agraris karena banyaknya industri.

Adanya globalisasi ini seharusnya membuat masyarakat  Indonesia untuk bisa bersikap objektif dan berpikir positif. Pikiran positif bisa dikembangkan dengan tetap memegang teguh Ideologi bangsa. Yaitu Pancasila.

Share this post