-->

Penjelasan Lengkap Seni Teater di Jawa Tengah dan Jawa Timur


Ludruk adalah ketopraknya Jawa Timur. Sejarah terciptanya ludruk sama persis dengan terciptanya dengan ketoprak. Cerita ludruk diambil dari sejarah, dongeng, legenda, atau tentang para warok (Jagoan khas Jawa Timur) yang sakti mandraguna. Para waria banyak yang menjadi ludruk ini. Dalam pementasannya, ludruk selalu diawali dengan tari ngremo. Ludruk juga memiliki bagian lawakan dengan sindiran-sindiran yang tajam menyegarkan.

Dari daerah pesisir utama Jawa ada drama daerah yang disebut srandul. Srandul bercerita tentang cerita manak, jumlah pemainnya lebih sedikit dari pada wayang orang, busana yang dikenakan seperti Arab atau Turki, serta iringan musiknya selain gamelan ada rebana, kecrek, dan trompet. Penyajiannya di atas panggung dan lebih komunikatif dengan penonton Ciri lainnya dari adegan ke adegan ditandai dengan suara kentongan dan kecrek.

Seperti halnya pada wayang kulit, wayang orang mementaskan cerita pewayangan dari kitab Ramayana dan Mahabarata. Hanya bedanya wayang orang diperankan oleh orang. Para pemain wayang orang mempertunjukan pemerannya lewat tarian dan tembang atau nyanyian. Bahkan adegan perkelahian pun ditarikan.

Ketoprak awal mulanya berupa potongan-potongan babak yang dipentaskan secara keliling yang di diiringi alat musik lesung (penumbuk padi) dan kentongan bambu. Pada perkembangannya ketoprak dipentaskan secara utuh dengan jumlah personel sesuai dengan cerita yang dipentaskan, berikut tempat atau panggung yang tertata baik, dan diiringi oleh musik gamelan.

0 Response to "Penjelasan Lengkap Seni Teater di Jawa Tengah dan Jawa Timur"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 2